top of page
Our Team
'Nikmat Sehat Bersama Annisa'

Tim kami terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dan bidan yang sudah berpengalaman dibidangnya dan siap melayani anda dengan sepenuh hati.

Visi dan Misi Kami

​​​

Visi : Menjadi klinik terlengkap dan ternyaman di Purwakarta

​

Misi :

1.   Menjangkau social and basic needs masyarakat Purwakarta

2.   Mempromosikan pentingnya sehat kepada masyarakat

3.   Mudah dijangkau oleh masyarakat luas

4.   Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

THE PRACTICE

Latest Clinic News:

 

'Prolanis', Program Pengelolaan untuk Peserta JKN dengan Penyakit Kronis​.

Ajeng Annastasia Kinanti - detikHealth

Rabu, 15/01/2014 17:46 WIB

 

Jakarta, Sampai saat ini sebagai penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kesehatan berusaha terus meningkatkan pelayanannya. Upaya ini tak terkecuali bagi peserta dengan penyakit kronis. Oleh sebab itu, kini dibuatlah sebuah program yang disebut sebagai 'Prolanis'.

BPJS Kesehatan bersama dengan Kementerian Kesehatan telah melakukan evaluasi bersama dengan Tim Nasional Casemix Center, organisasi profesi, dan rumah sakit, selanjutnya membuat surat edaran ke seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Nah, salah satu kebijakan yang dibuat adalah Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis.

"Ya betul, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan asma, itu nanti obatnya bisa diberikan secara otomatis dalam 1 bulan. Ada yang diberi di rumah sakit, ada pula yang diberi di fasilitas primer," ujar Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, drg Fadjriadinur, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Media Center BPJS Kesehatan, Jl Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Dengan kebijakan ini, pasien penyakit kronis bisa mendapatkan obat untuk kebutuhan 1 bulan tersebut di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengembangkan program rujuk balik yang semula hanya untuk pasien diabetes melitus dan hipertensi.

Ke depannya beberapa penyakit lain juga akan ditambahkan dalam program ini, di antaranya penyakit jantung, asma dan epilepsi. BPJS Kesehatan pun akan melakukan koordinasi dengan organisasi profesi untuk menyusun tatalaksana dan pemberian obat dalam program rujuk balik tambahan tersebut. 

Sedangkan bagi peserta dengan penyakit berbiaya tinggi, misalnya thalasemia dan hemofilia, khusus untuk pemberian obat tidak hanya akan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat tiga, tetapi juga dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat dua dengan mempertimbangkan kondisi khusus. Di antaranya kemampuan fasilitas kesehatan tingkat dua tersebut dan kondisi geografis yang tak memungkinkan pasien dirujuk ke fasilitas tingkat tiga.

"Seperti misalnya juga pasien hemofilia, itu kan memang sudah harus dapat obat secara rutin. Kalau harus bolak-balik kan akan memberatkan. Jika sebelumnya beberapa obat hanya bisa diberikan di fasilitas kesehatan tingkat tiga, untuk kondisi tertentu kini bisa diberikan di tingkat dua," papar drg Fadjriadinur. (ajg/vit)​

bottom of page